Hukum Memotong Kuku Ketika Haid

Termasuklah dalam masalah ini adalah memotong rambut.

Hukum memotong kuku ketika haid. Selain saat haid tidak adanya hukum memotong rambut saat haid atau kuku juga berlaku pada perempuan saat sedang dalam masa nifas ma. Dan jima berhubungan intim. Waalaikumussalam wbt alhamdulillah segala puji bagi allah swt selawat dan salam kepada junjungan besar nabi muhammad saw isteri dan ahli keluarga baginda saw para sahabat baginda saw serta orang orang yang mengikuti jejak langkah baginda saw.

Keraguan ini boleh menjurus sehingga wanita lebih rela menyimpan kuku yang panjang atas alasan haram jika memotong kuku ketika haid. Dalam sebuah hadis a isyah disebutkan jika pada saat aisyah ikut haji bersama nabi shallallahu alaihi wa sallam dan sesudah sampai di mekkah beliau mengalami haid. Membahas masalah mengenai potong kuku atau rambut saat sedang haid memang tidak terdapat riwayat yang menuliskan jika memotong kuku pada saat haid dilarang.

Terdapat ramai wanita yang masih ragu ragu akan hukum potong kuku ketika haid atau memotong bulu ari ari ketika berhadas besar. Jika hal ini disyariatkan tentu nabi shallallahu alaihi wa sallam akan jelaskan kepada a isyah agar menyimpan rambutnya dan memandikannya bersamaan dengan mandi haidnya. Muncul keyakinan batil di kalangan mereka bahwasanya bagian tubuh manusia kelak akan dikumpulkan di hari kiamat.

Beberapa hal yang dilarang dilakukan oleh perempuan saat haid maupun nifas di antaranya seperti sholat wajib atau sunnah. Dalam konteks ini adalah baik dari segi haid nifas atau junub. Alasannya ketika seorang perempuan membuang bagian tubuh dalam kondisi hadas besar seperti junub haid atau nifas maka kelak di hari kiamat tubuh tersebut akan kembali dalam keadaan najis karena belum pernah disucikan.

Hadis ini menunjukkan bahwa rambut rontok atau potong kuku ketika haid hukumnya sama dengan kondisi suci. Tambahan lagi kenyataan imam al ghazali itu jika dilihat konteks perbincangannya di dalam kitab al ihya lebih kepada situasi berjunub disebabkan jimak yang boleh dipendekkan waktu hadas besarnya bukan bagi haid atau nifas. Hadis ini menunjukkan bahwa rambut rontok atau potong kuku ketika haid hukumnya sama dengan kondisi suci.

Ini akan menjadi aib bagi dirinya karena. Tatkala seorang wanita membuang bagian tubuh dalam kondisi hadast besar seperti junub haid atau nifas maka kelak di hari kiamat tubuh tersebut akan kembali dalam keadaan najis karena belum pernah disucikan. Jika hal ini disyariatkan tentu nabi shallallahu alaihi wa sallam akan jelaskan kepada a isyah agar menyimpan rambutnya dan memandikannya bersamaan dengan mandi haidnya.

Artinya tidak ada kewajiban untuk memandikannya bersamaan dengan madsi haid. Berdasarkan keterangan ini kami berpendapat bahawa perbuatan mencukur dan memotong rambut atau memotong kuku sewaktu haid bukanlah haram. Namun ada segelintir ulama mazhab syafie yang berpandangan makruh potong kuku dan rambut ketika berhadas besar mereka beralasan bahawa rambut yang gugur akan dikembalikan semula di akhirat nanti ketempatnya dan rambut yang tidak dikenakan air mandi hadas tidak akan bercahaya.

Banyak pemahaman di kalangan masyarakat terutama kalangan muslimah bahwa orang yang tengah haid dilarang memotong kuku dan rambut. Apakah hukum memotong kuku atau rambut ketika haid dan nifas.

Source : pinterest.com